
Peran Budaya dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia
December 15, 2024Kata spiritual berasal dari kata spirit yang berarti jiwa, roh, sukma, mental, batin, rohani dan sejenisnya. Indonesia adalah negara dimana masyarakatnya mayoritas beragama dan mengakui adanya Tuhan dan ini artinya masyarakat indonesia adalah berjiwa spiritual. Namun Indonesia sangat sulit menjadi negara hebat, negara maju bahkan negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Artinya, meskipun mayoritas dari kita punya agama dan punya Tuhan tapi efeknya belum menjadikan Indonesia negara yang hebat. Apalagi jika dibandingkan negara-negara makmur yang penduduknya bahagia, justru keberadaan agama disana tidak dianggap sebagai sesuatu yang penting. Negara-negara yang penduduknya bahagia namun mayoritas non muslim justru tampak sebagai negara yang Islami (memiliki nilai Islam) dimana masyarakatnya dilayani dengan baik oleh pemerintah dari sisi pendidikan kesehatan kesejahteraan, masyarakatnya mayoritas memiliki adab yang baik, sangat minim kejahatan, korupsi dan sejenisnya.
Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin negara yang masyarakatnya tidak mementingkan agama namun kualitas negara dan masyarakatnya justru sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh agama? jawaban singkatnya adalah karena masyarakat di negara maju tersebut sudah memiliki kesadaran yang tinggi dalam memandang hidup sehingga menjadikan mereka bangsa yang disiplin, bersyukur, bersikap adil dan mengayomi warganya. Yang diambil oleh masyarakat yang negaranya makmur adalah value atau nilai positif yang terdapat di agama. Sedangkan di Indonesia, agama terlihat hanya menjadi identitas dan bukan value. Orangnya beragama tapi perilakunya tidak seperti orang beragama. Agama hanya dijadikan identitas saja di KTP namun tidak didalami nilai-nilai positif yang terkandung di dalam agama.
Terlepas dari peran masing-masing agama di Indonesia dalam mendidik umatnya, bangsa Indonesia juga sudah memiliki dasar negara yang luar biasa yaitu PANCASILA yang dibuat oleh para pendiri bangsa ini untuk mengayomi seluruh rakyat apapun agama dan sukunya. Pancasila dikonsep oleh pendiri bangsa ini tentu tidak main-main karena konsep tersebut disusun melalui petunjuk dari Tuhan. Tanpa Pancasila sebagai dasar negara, bangsa ini akan mudah tercerai berai karena tidak punya pegangan dasar dalam hidup bernegara di negara yang sangat majemuk/beragam.
PANCASILA adalah solusi Indonesia menjadi mercusuar dunia. Pancasila adalah “azimat” bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang maju, adil dan makmur. Semua orang mengetahui dan hafal Pancasila namun tidak banyak yang tahu maknanya sehingga Pancasila hanya sekedar slogan belaka. Pancasila dibuat oleh founding father bangsa untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki banyak suku, pulau, bahasa serta agama. Keragaman hidup di Indonesia inilah yang mencetuskan dibuatnya Pancasila dengan harapan Pancasila diamalkan oleh masyarakat Indonesia apapun agama dan sukunya karena konsep Pancasila dapat dijalankan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Indikator Pancasila belum dijalankan oleh mayoritas warga Indonesia dengan baik adalah Indonesia belum menjadi negara yang adil dan makmur. Indonesia belum menjadi negara maju yang memiliki pengaruh kuat di tingkat dunia. Meskipun demikian, kita bersyukur karena atas usaha para founding father dan para pahlawan yang bersatu padu mengusir penjajah akhirnya bangsa ini merdeka dan Pancasila adalah buah dari usaha dan pengorbanan para pahlawan bangsa. Dalam sudut pandang ilmu metafisika, Pancasila walaupun hanya sebatas kata-kata namun didalamnya mengandung energi positif yang sampai detik ini dengan ijin Allah, persatuan Indonesia masih bisa tetap terjaga meski banyak pihak diluar sana ingin memecah belah Indonesia.
Bayangkan jika Pancasila dijalankan oleh mayoritas bangsa ini, niscaya Indonesia akan menjadi negara maju dan disegani bangsa asing. Mengapa Pancasila dapat menghantar negara Indonesia menjadi negara maju, adil dan makmur? Untuk menjadi negara yang maju, adil dan makmur, mayoritas masyarakat Indonesia harus menjalankan 5 sila dalam pancasila dan itu harus dimulai dulu dari sila yang No.1 yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila no.1 ini bukan berbicara soal “jumlah Tuhan” yang hanya satu. Esa dalam bahasa arab adalah Ahad yang artinya berbicara tentang TAUHID. Jadi ketauhidan sila pertama ini merupakan faktor utama dan terpenting karena tanpa menjalankan sila Ketuhanan Yang Maha Esa maka implementasi sila-sila lainnya akan sulit dilakukan. Ibaratnya dalam agama Islam, rukun Islam no.1 adalah Syahadat yang mana intinya adalah bertauhid. Tanpa memahami dan mempraktekan syahadat dengan benar maka rukun Islam lainnya tidak memiliki ruh/esensi dimana ibadah hanya fisik belaka.
Bertauhid adalah “meniadakan apapun selain Allah” atau disebut Nafi Isbat dalam konteks agama Islam. Bertauhid dalam praktek kehidupan sehari-hari adalah di hati dan pikiran kita tidak ada yang lain selain daripada Allah. Efeknya dalam setiap ibadah dan pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari selalu menghadirkan Allah di hati dan fikiran. Harta benda, jabatan dan segala hal selain Allah tidak dijadikannya sesembahan di dalam hati dan pikiran kita. Jika tiap hari hati dan pikiran didominasi oleh hal duniawi maka tanpa disadari kita tiap hari melakukan kemusrikan (yang samar) kepada Allah.
Dengan kita bertauhid di kehidupan sehari-hari maka ibadah syariatnya akan jauh lebih khusyu dan pekerjaan duniawi yang dilakukan juga akan bernilai ibadah karena hati dan pikiran selalu bersambung kepada Allah. Dengan demikian, akhlak atau budi pekerti masyarakat Indonesia akan menerangi negara ini dan Allah pun akan memberikan keberkahan bagi bangsa ini menjadi negara yang adil dan makmur.
Namun bagaimana caranya kita bertauhid agar mampu menghadirkan cahaya bagi tiap insan sehingga membentuk akhlakul karimah dan etos kerja yang baik? jawabannya adalah kita harus mengenal Allah (makrifat) terlebih dahulu. Dalam rukun Islam, yang nomor 1 adalah syahadat terlebih dahulu karena dalam syahadat ada kalimat tauhid. Syahadat tidak cukup hanya diucapkan namun juga harus didalami dan dikaji karena disitulah kita akan benar-benar mengenal/makrifat kepada Allah.
Lantas bagaimana caranya kita bermakrifat kepada Allah? Sesuai tuntunan Nabi dalam hadistnya :
- “Man arofa nafsahu faqod arofa robbahu” (Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya)
- “Man tolabal maulana bighoiri nafsi faqod dolla dolalan baida” (Barang siapa mencari Tuhan diluar dirinya, maka sungguh ia berada dalam kesesatan yang jauh)
Jadi untuk mengenal Allah kita harus mengkaji ke dalam diri sendiri. Anda harus tahu rahasia diri dulu barulah bisa mengenal Allah. Sebagaimana dalam Hadist Qudsi, Allah berkata “Al insanu Sirri, Wa Ana Sirruhu” yang artinya “Insan itu rahasiaKu dan Akulah rahasia bagi insan”. Jika kita sudah mengenal diri dan Tuhan maka kita sudah meng-esakan Tuhan maka Insha Allah sila ke 2 dalam pancasila akan terwujud.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Makin banyak orang bertauhid maka makin banyak orang yang berperilaku adil dan beradab atau berakhlakul karimah/berbudi luhur. Pada sila ke 2 ini akan terwujud kedamaian yang lebih masif. Makin banyak orang yang mampu berdamai pada diri sendiri, berdamai pada orang lain dan berdamai pada Tuhannya. Orang yang sudah berakhlakul karimah setidaknya memiliki sifat seperti welas asih kepada sesama, dermawan atau mudah membantu orang lain dan juga mudah memaafkan orag lain. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang dikehendaki oleh Tuhan karena agama apapun bertujuan agar umatnya berbuat baik dan damai pada sesama. Menegakan perdamaian penting karena Indonesia merupakan negara yang penduduknya beragam secara agama, suku, bahasa dan belasan ribu pulau. Hanya dengan kondisi damailah pembangunan Indonesia dapat berjalan dengan baik. Efek sila ke 2 jika dilakukan dengan baik maka Insha Allah akan terwujud dalam sila ke 3.
3. Persatuan Indonesia.
Persatuan Indonesia akan lebih kuat ikatannya jika sila ke 2 diwujudkan oleh mayoritas penduduk. Tali persatuan akan berganti menjadi rantai persatuan yang makin kokoh dan tidak mudah dikoyak-koyak oleh kepentingan lain yang ingin mengadudomba bangsa agar NKRI bubar. Ada negara-negara diluar sana yang tidak akan senang jika Indonesia kuat persatuannya karena mereka akan merasa tersaingi dan tidak bisa lagi mendikte bangsa Indonesia. Dari jaman penjajahan kita sudah terbiasa diadudomba agar tidak mampu bersatu dan penjajah tidak mampu dikalahkan. Namun dengan ijin Allah bangsa ini akhirnya mampu meraih kemerdekaan dengan doa dan usaha seluruh pahlawan yang berperang membebaskan bangsa ini dari penjajahan.
Di masa depan, tantangan akan semakin berat dan usaha-usaha mengoyak persatuan NKRI akan semakin kuat sehingga diperlukan manusia-manusia Indonesia yang mampu mempertahankan bangsa ini dari usaha-usaha yang akan membubarkan NKRI. Hanya dengan persatuan yang kuatlah maka sila ke 4 akan terwujud.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Dengan persatuan yang kuat, maka di Indonesia akan lahir pemimpin yang memiliki hikmah dan kebijaksanaan. Inilah sosok “satria piningit” yang sering dibicarakan dan ditunggu-tunggu bangsa ini. Indonesia akan dipimpin oleh presiden yang memiliki ilmu hikmah dimana Allah menganugerahinya beragam pengetahuan rahasia yang diperlukan untuk menjadikan negara kita menjadi negara maju. Sosok satria piningit ini juga akan memimpin secara bijaksana dengan petunjuk dari Allah sehingga akan dicintai oleh masyarakat Indonesia. _Namun Satria piningit hanya akan menjadi mitos selama Sila ke 1 tidak mampu dijalankan oleh mayoritas warga Indonesia_. Hanya dengan menjalankan sila ke 1 secara mayoritas oleh bangsa ini maka satria piningit akan muncul dengan sendirinya. Satria piningit inilah yang akan mewujudkan sila ke 5.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila ke 5 merupakan puncak dari perwujudan sila ke 1-4. Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur. Gemah ripah loh jinawi. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yaitu negeri yang diberkahi dan penuh ampunan Allah. Pada kondisi ini, negara akan mampu memberikan pelayanan yang sangat baik pada penduduknya. Tingkat kemiskinan menurun dan tingkat kejahatan akan menurun drastis karena negara mampu memenuhi hak-hak dasar warganya seperti kesehatan dan pendidikan gratis untuk seluruh warga tanpa kecuali, penyediaan lapangan kerja atau kesempatan berwirausaha yang adil. Indonesia akan menjadi negara panutan dan disegani diseluruh dunia dan saat itulah Indonesia akan menjadi mercusuar dunia.
Demikian penjelasan singkat bagaimana peran Pancasila dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara adil dan makmur. Semoga Allah SWT memberikan hidayah pada bangsa ini agar lebih banyak lagi manusia Indonesia yang memiliki jiwa spiritual yang mampu mengenal Tuhannya secara hakiki.